SUMUT, MEDIA SURYA – Menjelang Ramadhan ada suatu tradisi yang sering dilakukan masyarakat untuk mengunjungi kuburan keluarga yang dikenal dengan sebutan ziarah kubur.

Ziarah merupakan tradisi yang sering ramai dilakukan untuk mendo’akan para arwah dan jasad keluarga yang ada didalam kubur.

Ramainya pengunjung untuk berziarah, ternyata menjadi berkah rezeki bagi para penjual bunga, pembersih kubur dan juga tukang parkir yang juga ikut meramaikan suasana Tempat Pemakaman Umum (TPU) tersebut.

Ramai dari penjual bunga sebagai pedagang kaki lima menjajakan bunga dan juga air dengan mendirikan tenda dan juga meja disepanjang jalan depan pintu masuk TPU.

Salah satu penjual bunga yang ditemui wartawan bernama Sari Rahmawati mengatakan bahwa ia sudah setiap tahunnya menjelang Ramadhan menjual bunga di pintu masuk kuburan Mandailing jalan Brigjend Katamso Keluraham Sei Mati Kecamatan Medan Maimun.

Sama seperti penjual bunga lainnya, Sari juga menjual berbagai jenis bunga untuk keperluan para pengunjung ziarah dengan harga berpariasi seperti bunga tangkai, bunga tabur yang diracik sendiri dari bermacam bunga yaitu daun pandan, bunga dahlia, bunga pacar air, bunga kertas, bunga jarum yang diracik jadi satu dan dimasukkan dalam 1 kantong plastik.

“Yah…sari uda lama jualan bunga disini bang, setiap mau jelang puasa aj bg. Sama seperti pedagang lainnya sari menjual bermacam bunga untuk keperluan pengunjung ziarah. yah ada bunga tangkai aster, ada bunga tabur yang diracik sendiri dan dijadikan satu dalam kantong plastik.” Jelasnya saat ditemui wartawan Rabu (22/3/2023).

“Untuk bunga tabur ada banyak macam bunga seperti bunga dahlia, pandan, pacar air, bunga jarum, bunga kertas. Yah kesemua kami jual dengan harga yang berbeda pula.” Lanjut sari.

Harga bunga yang dijual para pedagang bunga juga terbilang murah dan banyak. Sari menjelaskan bahwa harga bunga tangkai aster dijual dengan harga Rp. 10.000 pertangkai, bunga tabur 1 plastik dijual seharga Rp. 5.000,- dan air 1 botol aqua besar sdijual seharga Rp. 5.000,-

Sari juga mengaku, bahwa pendapatan yang ia dapat tidak menentu dikala sepi sekitar Rp. 150.000,- dan disaat ramai mencapai Rp. 750.000,-.

Pantauan wartawan di di TPU Muslim Minang dan Mandailing, selain rezeki bagi penjual bunga juga menjadi berkah rezeki bagi pembersih kuburan yang kebanyakan anak-anak Sekolah Dasar. Terlihat saat pengunjung memasuki pintu pemakaman anak-anak tersebut mendekati pengunjung agar dapat memakai jasa mereka dengan membersihkan kuburan. (Rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *