STABAT – Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menggelar kegiatan Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) di Stabat yang menjadi ibukota Kabupaten Langkat

Dalam keterangan resmi yang diterima para wartawan di Medan, Sabtu (23/3/2024), disebutkan bahwa pelaksanaan acara itu juga melibatkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Langkat.

Acara EPIKS itu sendiri digelar dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan kepada lingkungan pondok pesantren (Ponpes) di berbagai daerah di Indonesia.

Acara itu dibuka langsung oleh Pj. Bupati Langkat, HM Faisal Hasrimy, AP MAP, diikuti oleh 350 santri dan pengurus Ponpes Ibadurrahman serta pelaku UMKM di sekitarnya.

Adapun pihak OJK Sumut yang hadir yakni Yovvi Sukandar selaku Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara

Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan di antaranya edukasi, business natching, serta pembukaan rekening Simpanan Pelajar yang secara simbolis diserahkan oleh Pj. Bupati Langkat kepada 10 santri.

Saat itu dilakukan juga penyerahan electronic data capture (EDC) kepada pihak ponpes sebagai Agen Lakupandai Bank Syariah Indonesia (Smart Agent BSI), serta kegiatan berbagi takjil bagi santri dan pengurus ponpes.

Yovvi Sukandar mengatakan bahwa ekosistem keuangan syariah ponpes dapat ditingkatkan dari level koperasi hingga menjadi LKM yang berpotensi untuk didorong menjadi bank wakaf mikro seperti yang pernah dilakukan pada pondok pesantren lain.

Program EPIKS merupakan salah satu program TPAKD tahun 2024 yang ditetapkan oleh TPAKD Provinsi Sumatera Utara dan TPAKD Kabupaten Langkat menjadi salah satu kabupaten yang mengimplementasikan program ini.

Pelaksanaan acara ini bertujuan pula untuk memberikan pemahaman terhadap akses keuangan syariah yang seluas-luasnya kepada lingkungan ponpes.

Hal ini dilakukan karena dalam pemetaan sebelumnya diperoleh informasi bahwa ponpes ini cukup produktif dalam mengkreasikan ilmu pengetahuan keagamaan dan produk UMKM yang berpotensi mampu mendorong perekonomian pondok.

Untuk itu, dikesempatan yang sama pula turut diserahkan oleh perwakilan Bank Syariah Indonesia berupa perlengkapan Agen Laku Pandai Smart Agent BSI yang nantinya membantu sistem pembayaran dan transaksi keuangan di pondok pesantren Ibadurrahman.

Dengan harapan secara bertahap tingkat inklusi keuangan dapat meningkat seiring dengan pemanfaatan Smart Agent BSI oleh lingkungan pondok pesantren dan orang tua santri.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Ibadurrahman Ustadz Mukhlis Siregar dalam sambutannya mengatakan,sistem ekonomi syariah sudah terbukti menjadi salah satu sistem keuangan yang tahan banting dan teruji sejak zaman Rasulullah SAW.

“Sehingga dalam agama jelas ditekankan bahwa prinsip-prinsip syariah lebih adil dan terjamin kehalalannyaā€¯ kata Ketua Yayasan Pondok Pesantren Ibadurrahman Ustadz Mukhlis Siregar.

Selain itu juga, Mukhlis mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh TPAKD Kabupaten Langkat yang telah menggandeng OJK, Bank Indonesia dan Bank Syariah Indonesia untuk mendorong pondok pesantren menjadi lebih cakap dalam literasi dan inklusi keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *